From FaceBook : Pena Sunnah
Dari Ustads Firanda Andirja Hafidzahullah
Renungan Sebelum Menycoblos...
1) Bukanlah yang terbaik menjelaskan bolehnya nyoblos dalam pemilu (karena bolehnya nyoblos
telah difatwakan oleh banyak ulama besar), akan tetapi yang lebih baik
adalah penjelasan manakah pilihan partai atau caleg yang terbaik. Ini
butuh perjuangan dan kerja keras, serta pandangan yang tajam dari para
pakar.
Karena inti dari fatwa para ulama adalah ارتكاب أخف الضررين
"Menempuh yang mudorotnya terkecil" bukan bebas memilih..., maka butuh
perjuangan untuk menentukan mana yang mudorotnya terkecil.
2) Jika hak milih digunakan untuk nyoblos partai atau caleg yang kurang baik, maka malah akan merugikan islam dan bangsa...
Memaksakan orang awam yang tdk bisa memilah milih untuk menyoblos
adalah memaksa dia untuk beramal tanpa ilmu dan membabi buta...
3)
Mengajari orang-orang awam untuk menilai juga merupakan pembebanan
mereka dengan perkara yang berat, karena bahan penilaian mereka adalah
tv, koran, dan internet. Sementara media-media informasi فيه ما فيه
Hal ini juga mengaharuskan mereka untuk menyita waktu yang banyak dalam
melaksanakan penelitian tersebut, terlebih lagi jumlah partai yang
hendak dipilih banyak.
Memang perkaranya lebih ringan dan lebih mudah tatkala memilih person daripada partai yang isinya heterogen
4) lebih sulit lagi kenyataan yang telah terjadi yaitu munculnya "tokoh
yang baik" dari partai yang dianggap tidak baik, demikian juga
sebaliknya
5) Suatu partai yang mengharamkan golput sementara
"sentimen" jika partainya tidak dipilih sama saja dengan menyatakan
"wajib hukumnya untuk memilih partaiku, jika tdk maka berdosa"!!
6)
Kita tetap berharap partai yang islami atau yang terwarnai islam, bukan
partai yang terbuka dan bertekad untuk tdk menegekan syari'at. Apakah
jika partai terbuka tersebut menang maka "syi'ah" akan ditolaknya?
Ataukah dijadikan teman sebagaimana ada calegnya yang syiah dan ada juga
yang nonmuslim?
Konsekuensi dari "keterbukaan" maka semuanya bisa jadi teman dan tidak boleh memusuhi siapapun!!, wallahu a'lam
7) jangan lupa untuk terus beribadah dan berdoa serta meningkatkan
takwa dan tauhid masing masing, karena apapun kondisi yang terjadi
ketakwaanlah yang menyelamatkan kita dan negeri ini.
Intinya
yang dibutuhkan sekarang adalah mencari partai atau caleg yang terbaik
sebagai bentuk pengamalan fatwa para ulama, karena jika tdk bisa
ditentukan mana yang terbaik maka pada hakekatnya fatwa para ulama
tersebut tdk bisa diterapkan !!
Setelah itu berusaha mensosialisasikannya...
dan sungguh hal ini membutuhkan riset khusus...
Jika saudara anda akhirnya memilih "diam dan tidak ikut-ikutan" maka
janganlah cela dia, jika anda mencelanya maka berilah solusi partai
terbaik jaminan anda... Jika anda tdk bisa menjamin maka jangan paksa
saudara anda untuk melakukan hal yang meragukannya..
Demikian
juga sebaliknya, jika saudara anda bersikeras untuk mencoblos
-berdasarkan riset dan penilitian yang bisa ia pertanggungjawabkan di
hadapan Allah- maka hargailah ijtihad dan perjuangannya
Semoga Allah memberikan pimpinan yang terbaik bagi negeri kita
Minggu, 30 Maret 2014
Nasehat Menjelang Pemilu Bag. (3)
15.45
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar